RUMAH MODERASI BERAGAMA IAIN KEDIRI GELAR GUS DUR MEMORIAL LECTURE, BAHAS KEADILAN GENDER DAN GAGASAN KEMANUSIAAN

IAIN Kediri Newsroom – Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN Kediri menggelar acara Gus Dur Memorial Lecture dengan tema “Gus Dur, Keadilan Gender, dan Moderasi Beragama” pada Selasa (10/09/2024) di Auditorium Perpustakaan IAIN Kediri. Hadir pada acara tersebut KH. Husein Muhammad, seorang Sahabat Gus Dur dan Inisiator Kongres Ulama Perempuan Indonesia serta Jay Akhmad selaku Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian.

Dalam sambutannya, Jay Akhmad menyampaikan bahwa selain dalam rangka memperingati hari lahir Gus Dur, acara ini sekaligus juga sebagai ruang belajar tentang nilai pemikiran dan keteledanan Gus Dur langsung dari murid dan sahabat Gusdur yakni KH. Husein Muhammad.

“Harapannya Gus Dur Memorial Lecture ini menjadi ruang, tidak untuk mengagungkan Gus Dur sebagaimana yang sering disampaikan oleh keluarga Gus Dur, tetapi justru kita belajar daru Gus Dur apa yang bisa kita ambil, kita teladani, kita ambil inspirasinya dari Gus Dur dan tidak hanya bagi teman-teman GUSDURian tetapi juga khalayak publik,” sebut Jay.

Dimoderatori oleh Maziyyatul Muslimah, dosen IAIN Kediri, acara dilanjutkan dengan paparan oleh narasumber utama, Husein Muhammad, yang membahas gagasan dan aktualisasi Gus Dur. Husein menyebutkan bahwa terdapat basis dan fondasi dari aspek intelektual, teologis, dan spiritual yang menggerakkan Gus Dur untuk menyampaikan gagasan kemanusiaan sekaligus merumuskan langkah-langkahnya.

“Dalam pandangan saya paling tidak ada tiga gagasan yang ingin dibangun oleh Gus Dur, khususnya di bumi manusia Indonesia. Yang pertama adalah menegakkan hak-hak asasi manusia. Yang kedua mengembangkan apa yang disebutnya sebaai ‘Pribumisasi Islam’ yang merupakan upaya untuk menghargai tradisi-tradisi yang beragam yang merupakan kebudayaan di wilayah Nusantara,” tutur Husein.

“Yang ketiga adalah mencapkan tonggak Pengarustamaan Gender. Melalui gagasan ini Gus Dur ingin mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam masyarakat negara bangsa saat ini,” lanjutnya.

Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam sambutannya secara virtual menyampaikan terima kasih kepada para narasumber dan peserta yang hadir di IAIN Kediri.

“Setelah Gus Dur wafat, nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur terus digali dan dilanjutkan oleh orang dari berbagai kalangan. Sebagai ikhtiar untuk melanjutkan gagasan dan pemikiran beliau maka IAIN Kediri bekerja sama dengan jaringan GUSDURian mengadakan acara yang sangat bermakna yaitu Gus Dur Memorial Lecture dalam rangka memperingati harlah Gus Dur sebagai momentum meghadirkan dan memperkuat kembali diskursus pemikiran Gus Dur di tengah masyarakat,” tutur Wahidul Anam.

“Saya berharap acara ini membuka wawasan kepada kita semuanya betapa luasnya pemikiran Gus Dur, betapa luasnya masyakrakat yang plural yang majemuk ini mendambakan pikiran-pikiran Gus Dur dihadirkan di tengah-tengah masyakarat yang serba plural serba berwarna dari sisi agama, keyakinan, dan lain sebagainya,” harap Wahidul Anam.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq


Berita Lainnya